Adab Menuntut Ilmu

Janganlah menuntut Ilmu..

Karena Ilmu tidak bersalah.

(Cak Lontong)

Dear sistaa… Alhamdulillah 2 pekan ini saya berkesempatan mengikuti Matrikulasi Institut Ibu profesional ke 3, walaupun hanya online.. tapi saya bertekad akan memanfaatkan ini untuk memperbaiki diri saya, menuju 3B: Bunda Shalihah, Bunda Cekatan, Bunda Produktif.

Eemmm materinya masih saya kunyah perlahan, dengan kaidah one bite a time. Materi pertama, dikenalkan adab menuntut ilmu.. (nih keren banget, adab sebelum ilmu). di atas segalanya saya harus merendahkan diri dan kepala, tidak boleh merasa sudah tau atau lebih pintar (apalagi paling pintar) di antara yang lain. Orang sombong dilarang masuk surga broohh hiks.

nhw1

Setiap pekan ada PR nya, dengan nama yang positif: Nice HomeWork atau NHW. Penasaran? saya kasih bocoran jawaban saya di #NHW1 ya.. semoga bermanfaat.

#NHW1: Apa jurusan ilmu yang kamu tekuni dalam universitas kehidupan? (awas jangan buanyak banyak lho, ingat kaidah “menarik tapi tidak tertarik”. PRIORITAS!

2 Jurusan ilmu yang ingin saya tekuni dalam Universitas Kehidupan adalah Parenting dan Ilmu Qur’an.

  1. Alasan menekuni ilmu Parenting: karena amanah anak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Alasan menekuni ilmu qur’an (tahsin dan tahfidz): karena kedudukan seseorang tergantung ayat terakhir yang dia hafal, dan saya ingin memberikan mahkota dan jubah kebesaran bagi kedua orangtua di akhirat.

  2. Strategi menuntut ilmu parenting: mengikuti matrikulasi IIP, mengikuti kuliah tematik Sekolah Mommee, mendaftarkan diri mengikuti Fitrah Based Education, dan berusaha menerapkan materinya di rumah satu persatu. Sedangkan strategi menuntut ilmu qur’an: merencanakan tahsin setidaknya mengikuti ODOJ (one day one juz) dan ODOL (one day one line) untuk konsistensi dalam menghafal alqur;an.

  3. Saya sedang berusaha merendahkan diri di hadapan Allah, membuka diri untuk ilmu baru dan tidak merasa sombong/ lebih tinggi/ lebih tau, menghapus sementara prior knowledge yang sebelumnya dimiliki ketika belajar hal baru.

Pendek ya, jawaban PRnya? hihihiii..

Dek, Kembalilah ke Pangkuan Bundamu..

Sabtu 28 Januari 2017.

Sabtu petang, sekitar pukul 15.30 kami sedang dalam perjalanan pulang setelah silaturahim ke rumah Nyai Buk di Bekasi. Awalnya jalanan lancar Alhamdulillah.. tapi semua berubah saat Negara api menyerang! Ups, maksudnya pas masuk kalimalang. Elho.. kok macet banget ya. Di kiri kanan pun banyak motor konvoi,, pakaian mereka senada. Orange item gitu dengan tulisan2 yang juga senada:

Bunda, Izinkan Anakmu Dukung Persija

Jauh dari Wanita Dekat dengan Orangtua

Kagak Ada Warna Biru di Langit Jakarta

jaks2

Metromini 2 lantai via lipsus.kompas.com

Banyak metromini yang full atas bawah. Eh emang metromini 2 lantai? Iya itu atapnya. Banyak anak muda tanggung berjoget joget di ATAS metromini, sambil menabuh drum.. dan mengibarkan bendera. Sempet mikir.. sopirnya apa ga protes ya? atau udah maklum.. mobilnya sampe ajojing begitu. Tertulis di depan kaca: BUS 2 Persija Cipinang Muke Gile. Hoo.. The Jak toh.. tapi ada apa ya? Kok ruame banget.. apa ada pertandingan gitu? Kami pun sempat googling (ehm, kosa kata sok kekinian tapi ga ada di KBBI) dan tak menemukan info berarti soal Pertandingan persija hari ini.

jaks

Dedek2 gemes Cipinang Muke Gile http://www.twitter.com

Banyak sejoli laki perempuan tanggung berboncengan, berpelukan, saling bertukar rokok.. duh, mata jadi sepet.

A: ya Allah.. liat dek. Itu cewek. Ngerokok lagi. Eh. Kok ane ngomentarin gini ya

U: Udah biasa bang. Temenku banyak begitu. Temen kuliah dulu maksudnya.

A: iya..

U: Kasian ya bang..

Kasian. Mungkin eksis yang mereka pahami ya seperti itu. Hampir semua mengambil gadget dari kantongnya, dan mengeluarkan tongsis, 2 hal yang seperti wajib bagi anak jaman sekarang, tak peduli besok bisa makan atau tidak.

jak03

Kembalilah pada Orang tuamu, dek.. 😦 via shesaw13.blogspot.co.id

Macet makin menjadi-jadi.. dari kalimalang kami baru smpai ke rumah 2x lipat lebih lama dari biasanya.

Malam hari.

19.30, Kami berniat makan di luar. Mumpung malam ahad, gala dinner ceritanyaa.. demi menjaga quality time #uhuk #padahal #excuse lauk di rumah tinggal sisa satu sendok beef teriyaki tadi pagi. Hehe… kami pun berangkat, dan lewat kalimalang (lagi). O oww,, jackpot. Ternyata kemacetan petang tadi belum juga terurai, malah semakin menjadi-jadi. Kami terjebak tak bisa maju tak bisa mundur, baling-baling juga ga ada buat terbang ke atas. Ihiks… udah ga tau lagi bentuknya jalan semrawut banget.. motor mobil metromini bercampur. Makin banyak yang joged di atas metromini sampe doyong-doyong.

Bener deh semua rasanya bermuara di pendidikan. Tiba-tiba aku ingat kata-kata pak Anies Baswedan. Lalu sangat bersyukur bisa merasakan indahnya tarbiyah.

U: Udah deh kita makan di Cipinang Indah Mall alias CI Mall saja. 

Kami ingin masuk ke gerbangnya, eh ternyata sudah penuh dengan Jakmania dan ga ada kendaraan yang bisa masuk! Lautan manusia tumpah ruah di sana. Akhirnya dengan penuh perjuangan sampai juga kami ke gerbang utama CI Mall yang ternyata satu-satunya gerbang yang dibuka. Malam imlek yang ramai itu CI Mall semakin bertambah ramai dan –bahkan- penuh sesak, mungkin banyak yang melipir karena kelaparan di tengah kemacetan seperti kami. Mobil susah keluar masuk. 45-60 menit perjalanan kami dari rumah sampai bisa masuk ke dalam, 3x lipat dari biasanya yang Cuma 15 menit.

Rasa penasaran kami akhirnya terbayar, saat saya memberanikan diri bertanya dengan salah seorang security:

U: Permisi pak, ada apa ya pak ini?

S: Oh, ini ulang tahunnya Persija.

U: Diadain di sini??

S: Iya, di lapangan situ.

Ya ampuun… lapangan antara CI Mall-Penabur menuju Komplek Cipinang Indah.. kok bisa bisanya ya dikasih izin acara diadain di situ?

19.30 dari rumah, 20.30 kami sampai ke CI Mall, 21.30 pengen pulang tapi ga bisa, karena dari tempat parkir menuju pintu keluar pun macetnya naudzubillah. Terlihat mobil berstiker HK Hello Kitty yang pas kami datang terlihat antri mau keluar masih belum beranjak dari tempatnya. Artinya udah sejam mereka menunggu di dalam mobil. Anak-anak? Sama. Hiks. Muacett. Ghozi udah keliatan banget ngantuknya.. dan pengen pulang. Beberapa anak menangis. Ibunya bingung.

Pengen marah ga tau marah sama siapa.

Antara miris dan kasian.. liat mereka, anak anak muda tanggung, yang bercampur laki perempuan, jogged di atas mobil, teriak-teriak, merokok bahkan MINUM MINUMAN KERAS (hasil observasi Mbak kami yang rumahnya deket banget sama TKP) iya.. itu anak-anak SMP. *Terus inget kata-kata Ahok kalo Mira situ gapapa ga bikin orang mati* mungkin kata-kata juga yang jadi pemicu adek adek kecil ini bermabuk-mabukan.. huhuuuu *banjir airmata*

Ya Allah…  begitu banyak yang harus disentuh oleh dakwah ini. Dan hamba belum ke mana-mana..

punk1

Kembalilah seperti Punk Muslim, dek.. via http://www.punkmuslim.co.vu

Akhirnya pukul 22.45 kami baru bisa keluar..baru berani keluar lebih tepatnya. Ya, sementara orang menunggu di mobil, kami memilih menunggu di mushola sampai macet di dalam parkiran ini terurai. Alhamdulillah jam segitu udah ga separah tadi macetnya, tapi keluar kalimalang masih macet. Ya Rabb..  hujan mengguyur pun mereka masih asik berjoged di atas metromini. Walaupun sudah bubar satu persatu sambil melepas baju.

Jam segini arah ke rumah kami sudah ditutup aksesnya. Kami bingung. Sudah lewat pukul 23.15, sangat larut.

Pagar komplek sudah ditutup karena sudah malam. Ghozi kebelet pipis, dan terpaksa pipis di tengah hujan.

Badan sudah payah. Akhirnya Aku dan ghozi turun, dan berjalan kaki ke rumah di bawah deras hujan, sementara suami memutar arah mencari jalan (lewat kalimalang lagi, tentu. Ah.. membayangkan suami akan sampai di rumah jam berapa saja, Aku sudah pusing)..

Sampai ke rumah. Nyai langsung mengambil ghozi dan membuka semua bajunya. Aku menemani Ghozi ke kamar mandi. Masuk kamar… yang penuh dengan gunungan baju hasil kreasi Ghozi sebelum berangkat tadi: mengeluarkan semua isi lemari. Antara lelah. Dan.. entah apalagi. Banyak kata yang keluar dari lisan.. plus sindiran tajam ke anakku: ntar berantakin lagi yaa.. ntar keluarin lagi isi lemari yaa…

Dan akhirnya aku memilih mematikan lampu: bersiap memeluk Ghozi untuk tidur. Dalam keadaan setengah marah dan super lelah. Ghozi yang sudah berbaring di sampingku tiba-tiba menerawang ke atas:

G: Ummi… Alhamdulillah yaa kita sudah sampai rumah..

Spontan nafasku tertahan. Astaghfirullah..

U: Nak.. makasih ya udah ingetin Ummi untuk terimakasih sama Allah, ummi belum bilang alhamdulillah…

G: Iya ya ummi.. alhamdulillah ya hujannya sudah berhenti..

Ya Allah nak..kudekap malaikat kecilku. Terlalu banyak keluhan yang terlontar dari lisanku. Dan aku melupakan hal yang dianggap kecil padahal amat besar: BERSYUKUR KEPADA ALLAH AZZA WA JALLA.

U: Iya Kak.. ini semua udah kehendak Allah ya kak.. pasti ada hikmah di balik ini semua ya kak..

Aku hanya (merasa) kelelahan, mengantuk dan sedikit berbasah-basahan.. sementara banyak orang dengan anak-anaknya yang terjebak macet tadi betul-betul kehujanan dan keasapan.. bahkan di belahan tempat lain, seperti rumah keluarga mama mertuaku di Bangka barat.. mereka kebanjiran. Yah, ga ada apa-apanya sih penderitaan lo ya buu *ngomong ke kaca.

Walaupun menyesalkan juga sih ga ada pemberitahuan apa-apa dari pihak berwenang bahwa akan ada acara seramai itu di tempat ini, di jalanan sesumpek ini.

Kalo lihat di internet sih.. ulang tahun persija itu bulan November. Yang kemarin itu yaa semacam Jakmania Party, katanya. Terutama muke gile cipinang. L crowded, sampai ada anak yang kehilangan gadget seharga 8 juta rupiah saat jogged dan nge bar bir bur. Gadget yang dibelikan ayahnya karena kasihan anaknya ditinggal wafat ibunya. Duh bukan bentuk kasih sayang juga itu ya, pemanjaan yang tidak pada tempatnya. Pas kondisi ekonomi susah, rumah juga di pinggir kali.

Semua bermuara pada pendidikan..

Semua bermuara pada keluarga..

Di mana Ibu dan Ayah mereka?

Mungkin tak peduli di rumah, atau justru menangis sedih tak dipedulikan oleh remajanya?

Banyak anak tak mau disentuh oleh orangtua di masa remaja,

Karena kurangnya kasih sayang Orang tua di masa kecil..

Tiba-tiba teringat anakku.. lalu terbayang-bayang resign itu.

Mari kita doakan.. mereka semua.. Adik dan anak-anak kita.. juga orang tua mereka.. berdoa.. dimulai..

Baby G (Habis)

Pagi ini saya membaca tulisan teman yang sedang khawatir karena mulas tak kunjung datang. Dia bertanya di FB maupun Instagram mengenai induksi alami. Tiba-tiba saya teringat akan tulisan lawas 4,5 tahun lalu di sebuah grup persalinan alami (Gentle Birth Untuk Semua). Tulisan yang jadi rangkuman, sebagiannya agak saya sesalkan karena cenderung mengiklankan tenaga kesehatannya bukan pemberdayaan dirinya. Hehe.. tapi tak apalah. Untuk jadi catatan sejarah jika nanti dibuka anak-anakku 🙂

Oya, tulisan tersebut sudah dipindahkan ke blog ini dengan awal dari sini, tapi akhirnya belum selesai dipindah. Silakan nikmati hasil gotongannya:

Baca lebih lanjut

Resolusi #1: Senyum Tiga Jari

Salah satu resolusi 2017 yang saya catat adalah:

berhasil mendapatkan senyum balik dari tetangga! Wuiiiih cetar kaaann?

resolusi
“Resolusi” via cdn2.tstatic.net

Kemarin, Suami saya pulang kerja agak lambat dari biasanya. Usut punya usut, ada sesuatu hal penyebabnya. Ketika suami menyusuri gang kami seperti biasa dengan motor besarnya, seorang tetangga keluar dan berteriak memaki-maki suami saya. Dia bilang sih ya kira-kira.. “Heh! Lo ga usah geber-geber motor, motor lo berisik” dsb dsb.. Suami tak cerita ujarannya lebih detil sesuai karakternya yang tidak terlalu suka menjabarkan hal negatif. Mendengar itu suami saya kemudian turun, dan ajak dia ngomong baik-baik.

Baca lebih lanjut